Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan linkungannya.
Berdasarkan lingkungan atau habitat, ekologi dibedakan atas ekologi marine, air
tawar, daratan dan estuarine. Sedangkan berdasarkan taksonomi dibedakan atas
tumbuhan, vertebrata, insekta, mikroba dan lebih banyak lagi.Adapun ekologi
sendiri mencakup suatu keterkaitan antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi, seperti tumbuhan dengan sinar matahari, tanah dengan air,
yang pada umumnya dikatan sebagai hukum alam yang berimbang (Natural Balance),
dan biasa disebut ekosistem. Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelola
oleh alam dan mereka Saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral,
bekerja sama, menyesuaikan diri, bahkan saling menguasai. Akan tetapi pada
akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi keseimbangan. Ekosistem
daratan merupakan hasil interaksi di permukaan tanah lantai hutan, yakni perombakan
bahan mati (serasah) hutan menjadi humus. Humus ini akan menjadi mineral, gas
dan air. Mineral, gas dan air selanjutnya diserap akar tumbuhan melalui
peristiwa fotosintesa, sehingga terjadilah daur hara tertutup (closed nutrient
recyling) dalam hutan yang utuh seperti hutan alam. Meskipun sekitar 44 juta
km² permukaan bumi diduga diselubungi oleh hutan, tetapi hanya 27 juta km² yang
merupakan hutan tertutup dengan tajuk pepohonannya yang mampu menaungi lebih
dari 20 persen tanahnya.
Pengelolahan
yang semula dilakukan oleh alam, sekarang banyak diambil alih oleh manusia,
sementara manusia sendiri belum mampu menemukan mekanisme buatan yang sangat
tepat untuk mengembalikannya ke proses dan sistem ekologi asal. Hal ini sering
menjadikan ekosistem tidak seimbang. Keadaan lingkungan menjadi kritis dan
merugikan semua pihak baik secara fisik ataupun organik, sebagai akibat dari
mekanisme buatan manusia sendiri. Ekosistem tidak selalu dalam keadaan stabil,
adakalanya terjadi intervensi yang menyebabkan sistem bergeser ke suatu arah
walaup[un pada akhirnya akan bergeser kembali ke arah yang berlawanan. Sebagai
contoh, terjadinya kebakaran, banjir, longsor, dan kekeringan akan menimbulkan
goncangan pada diri gangguan manusia. Akan tetapi keadaan ini akan segera pulih
kembali sejauh goncangan tersebut tidak melampui batas toleransi.
Hutan
merupakan salah satu bentuk tata guna lahan yang laim dijumpai di daerah
tropis, subtropis, di dataran rendah maupun pegunungan, bahkan di daerah kering
sekalipun. Pengertian hutan disini adalah suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang hidup dalam lapisan maupun permukaan tanah, yang terletak pada suatu
kawasan dan membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan
dinamis.
Indonesia
memiliki luas hutan 144 juta hektare, atau 75 persen dari luas total daratan.
Sekitar 49 juta hektare merupakan areal hutan lindung, sedangkan 64 juta
hektare telah dirancang untuk hutan produksi, dan luas selebihnya sebesar 31
juta hektare disediakan untuk keperluan pelunasan pertanian. Di samping itu,
program pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang luasnya mencapai 1,5 juta
hektare telah dirancang sejak tahun 1989 dan akan selesai sampai batas akhir
tahun 1994. apabila program ini berhasil, Indonesia akan tampil sebagai negara
pertama yang mencapai sukses dalam melestarikan hutan sekaligus dalam
memanfaatkan nilai ekonominya yang berupa kayu menjadi devisa negara.
Pengertian
hutan diatas erat kaitannya dengan proses-proses yang saling berhubungan
seperti berikut ini:
- Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.
- Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air, sinar matahari dan suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.
- Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentukan humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya, kondisi selama dalam pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad-jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.
- Keanekaragaman genetik, artinya hutan memiliki kekayaan dari berbaai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
- Sumber daya alam, artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.selai kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar